Mari kita kenali Pagar Rumah dilihat dari karakteristiknya. Seberapa besar manfaatnya mengenal karakteristik bahan pagar rumah kita? sebagaimana fungsi pagar sebagai tameng pertama untuk keamanan rumah serta pemanis (penyempurna) keindahan rumah tentunya kita harus memilih bahan pagar yang kuat untuk bisa menjaga keamanan penghuni rumah tentunya. selain kuat kita harus pintar memilih bahan, ketebalan dan ukuran yang pas untuk kondisi rumah yang kita miliki sehingga terjadi harmonisasi rumah dengan pagar tentunya akan menyempurnakan kemewahan dan keindahan rumah hunian.
Lalu apa saja karakteristik pagar rumah berikut ulasannya :
Besi
Plus : Kuat dan kokoh. Mampu memberi perlindungan dan keamanan yang baik bagi pemilik rumah. Selain itu, besi termasuk material yang awet, tidak mudah kusam, dan dapat dibentuk beragam desain sesuai dengan keinginan.
Minus: Harga relatif mahal. Semakin tebal besi yang dipakai, semakin lama waktu pengerjaannya. Catatan: Tak boleh tampil polos, harus di-finishing menggunakan cat besi. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain minimalis, modern, dan klasik.
Plus : Kuat dan solid. Walau kesannya masif dan kaku karena berbentuk flat, pagar ini terbilang awet dan tahan lama.
Minus : Mahal dalam pembuatannya dan butuh waktu yang lama.
Jika diekspos harus di-finishing menggunakan cat anti lumut dan di-waterproofing dengan menggunakan cat transparan. Atau, di-finishing menggunakan cat eksterior. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain minimalis, dan modern.
Plus : Dilihat dari tampilan, mirip dengan beton. Tetapi dari kekuatan, dinding beton lebih baik. Sedang dari cara aplikasi, dinding bata plesteran tidak hanya berbentuk flat, tetapi dapat bermotif atau profilan.
Minus : Jika campuran bahan dalam memplester tidak baik, dapat mengakibatkan retak bahkan gompel.
Pengerjaannya mirip dengan dinding rumah, tetapi karena posisinya di luar harus diberi lapisan anti lumut. Lebih baik tidak di ekspos dan di-finishing dengan cat. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain minimalis, modern, dan klasik.
Plus : Dapat menghadirkan kesan alami. Bentuknya bermacam-macam dengan pilihan warna beragam hingga memberi Anda banyak pilihan model pagar.
Minus : Membutuhkan perawatan berkala agar batu tidak berlumut dan tetap tampil cantik. Pengerjaan pun dituntut harus rapi.
Pilih batu alam yang memiliki pori-pori kecil dan warna agak gelapan, seperti andesit dan candi. Tujuannya agar pagar terlihat bersih, tidak cepat berjamur, dan berlumut. Jangan lupa meng- coatingagar batu alam tahan lama. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain modern dan tradisional.
Plus : Memberikan tampilan lebih natural terhadap rumah seperti batu alam.
Minus : Membutuhkan perawatan berkala agar bata tidak berlumut dan tetap tampil cantik. Pengerjaan pun dituntut harus rapi. Bila dibandingkan dengan batu alam, ia mudah lapuk dan cepat ditumbuhi lumut.
Pilih bata yang menggunakan teknik pabrikasi, bukan bata tradisional. Secara presisi dan porositasnya pun memiliki kondisi jauh lebih bail. Jangan lupa meng- coating agar bata ekspos tahan lama. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain modern dan tradisional.
Plus : Memberi tampilan alami dan berkesan hangat. Karakteristiknya yang mudah dibentuk beragam model membuat banyak orang menggunakan material ini.
Minus : Mudah kusam, keropos, dan lapuk.
Jangan sesekali menggunakan kayu buatan seperti MDF, particle board, atau multipleks, karena akan langsung hancur saat terkena hujan. Kayu yang digunakan harus solid dan padat. Disarankan menggunakan kayu besi atau kayu ulin, tetapi harganya sangat mahal. Jangan lupa untuk meng-coating. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain minimalis, modern, tradisional, dan klasik.
Plus : Bambu mudah didapat dan harganya relatif murah. Bentuk dan penampilannya dapat menghadirkan kesan unik pada tampilan pagar dan rumah.
Minus : Tidak kokoh, mudah kusam, keropos, dan lapuk.
Untuk bambu ekspos, pilih bambu kuning, jangan bambu hijau. Warnanya yang bagus membuat tampilan pagar kian menarik. Kualitasnya juga lebih kuat dibanding bambu hijau.. Jangan lupa untuk meng-coating. Cocok diterapkan untuk pagar berdesain tradisional dan modern.
Plus : Pagar tanaman dapat mempercantik sekaligus melindungi rumah. Kehadirannya dapat memperlunak tampilan bangunan rumah. Selain itu, tanaman juga menjadi sarana dalam menyaring polusi udara dan suara dari jalan. Warna-warni dari bunga tanaman juga bisa menimbulkan kesan hidup, alami, dan indah.
Minus : Perlu perawatan intensif seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Jika tidak dikerjakan dengan teliti, tampilan pagar tidak akan tampil sempurna.
Tanaman yang biasa dijadikan untuk pagar adalah bambu, beluntas (Pluchea indica), kemuning (Murraya paniculata), soka (Ixora spp), dan tanaman rambat, Cocok diterapkan untuk pagar berdesain minimalis, modern, tradisional, dan klasik.
Bagaimana menurut anda ulasan Pagar Rumah dan Karakteristiknya, menarik atau masih ada yang kurang?? silahkan ditambahin aja ya di komennya biar nambah lagi ilmunya hehe. semoga bermanfaat
Sumber berita lengkap : http://modelrumah123.blogspot.com/